Setiap tahun di hari Natal, James Baxter menyaksikan bagaimana orang-orang merobek dan membuang produk dari perusahaannya. Seluruh waktu yang dihabiskan untuk membuat rancangan kreatif dan proses produksi yang cermat lenyap dalam sekejap. Namun, Baxter tidak menyesal. Sebagai presiden direktur dari perusahaan pembuat kertas kado Natal terbesar di Amerika Serikat, Baxter berkata, "Yang tidak kami inginkan adalah kalau produk kami hanya tersimpan rapi di lemari."
Produk seperti kertas kado memberi sisi pandang yang menarik terhadap makna Natal yang sesungguhnya. Ketika Allah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dunia ini, tujuan-Nya bukanlah memberi kita sebuah paket yang hanya menarik untuk dipandang mata. Yesus rela meninggalkan kemuliaan-Nya di surga dan datang ke bumi, menjadi manusia, karena Dia tahu bahwa tujuan-Nya adalah mati bagi dosa-dosa kita. Ketika berbicara tentang kematian-Nya di kayu salib yang semakin mendekat, Yesus berkata, "Sekarang jiwa-Ku terharu dan aakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini." (Yoh. 12:27)
Pengorbanan dan bukan perlindungan diri. Itu adalah tujuan Yesus datang ke dunia. Dan Ia menyelesaikannya demi kemuliaan Allah.
Pada masa Natal ini, renungkanlah pelajaran dari kertas kado itu. Saat Anda memikirkan bahwa kertas kado itu harus dirobek agar kita dapat melihat hadiah di dalamnya, biarlah hal itu mengingatkan Anda akan pengorbanan sang Juru Selama
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar